Selasa, 18 Desember 2012

Senin, 17 Desember 2012

Rangkaian Dasar 2A & 2B Tingkat SMP

Rangkaian Dasar 2A Tingkat SMP  


Rangkaian Dasar 2B Tingkat SMP


Rangkaian Dasar 2A & 2B Tingkat SMP - Berpasangan

Rangkaian Dasar 1A & 1B Tingkat SD

Rangkaian Dasar 1A Tingkat SD


Rangkaian Dasar 1B Tingkat SD


Rangkaian Dasar 1A & 1B Tingkat SD - Berpasangan

Senam Islami TK

Senam Islami Tingkat TK

Prasetya Pagar Nusa

PRASETYA PAGAR NUSA
Kami Pesilat IPSNU PAGAR NUSA Sanggup melaksanakan :
1. Bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wataala.
2. Berbakti kepada nusa dan bangsa.
3. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
4. Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran.
5. Mempertahankan faham Ahlussunnah Wal Jama'ah. 

Minggu, 16 Desember 2012

Silaturrahmi Akbar & Latihan Bersama Se-Kota Semarang

assalamu'alaikum wr wb
Alhamdulillah acara Silaturrohmi Akbar dan Latihan Besama Pencak Silat NU Pagar Nusa se-Kota Semarang berjalan Lancar.
Terimakasih untuk semua Siswa, Warga, Pelatih dan Pihak-pihak yang ikut memeriahkan acara ini, semoga acara ini tidak untuk terakhirnya.
Kami dari Tim Pelatih akan terus berupaya meningkatkan kualitas anak didik kami, dan selalu sabar untuk terus berjuang meningkatkan sistem kinerja kami dalam meningkatkan dan merealisasikan Visi dan Misi PS NU Pagar Nusa Kota Semarang.
bagi warga Putra/Putri yang berdomosili di wilayah Semarang dan sekitarnya untuk segera menguhubungi Kami Tim Pelatih.
Kang Ari : 085741755871. Kang Arief : 089604782947..
Wassalamualaikum...






















Selasa, 11 Desember 2012

Guru Besar Pagar Nusa


KH. MUHAMMAD ABDULLAH MAKSUM JAUHARI

Beliau akrab dipanggil Gus Maksum adalah seorang Ulama,kyai,guru spiritual,petani,peternak dan pengayom Masyarakat,Gus Maksum adalah seorang pendekar sejati yang sangat teguh pendirian,tegas dalam bersikap dan paling tidak suka pada segala bentuk kemungkaran lugas dalam berbicara,lembut,sederhana dan bersahaja dalam penampilan kesehariannya.

Tokoh kelahiran Kanigoro,Kras Kediri 8 Agustus 1944 adalah pribadi yang unik,seunik penampilannya yang selalu berambut gondrong,bersarung,kadangkala bersandal bakiak,berpakaian seadanya,tidak makan nasi/ngrowot dan beragam keunikan lainnya.

Beliau wafat pada hari senin 22 Desember 2003, Meninggalkan suri tauladan bagi santri dan masyarakat Serta mewarisi keilmuan silat yang sempurna IKATAN PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA.
Oleh karena itu selayaknya profil beliau kita abadikan agar kita dapat lebih mengenal beliau yang bukan saja seorang pesilat tapi banyak sisi lain yang bisa kita pelajari,sebab beliau tidak hanya konsens disatu bidang saja.disamping itu agar jasa-jasa beliau tidak hilang begitu saja dilupakan,sehingga generasi mendatang bisa meneladani hal-hal positif yang telah ia torehkan.

Ayah Gus Maksum adalah KH.Abdullah Jauhari bin KH.Fadil Batokan daerah yang masuk kecamatan semen Kediri.Ibu Beliau adalah Nyai Hj.Aisyah putrid dari KH.Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
Sejak si jabang bayi masih dalam kandungan,Kiai Jauhari dan Nyai Aisyah biasa membacakan Al-Qur’an,Asmaul Husna,Wirid,Shalawat dengan harapan agar kelak bayi yang dilahirkan menjadi seorang anak yang berguna bagi Agama,Nusa dan Bangsa.
Bayi itu kemudian di namakan Muhammad Abdullah Maksum,Waktu terus berjalan bayi itupun beranjak besar tumbuh sebagai anak yang sehat dan bungsu dari ketiga kakak perempuan.wajar jika ia sangat diistimewakan dalam pandangan orang tuanya.
Namun walaupun diistimewakan Gus Maksum kecil bukanlah anak yang manja,justru ia sangat rajin membantu orang tuanya dan sangat patuh terhadap mereka,tak pernah membantah apa yang diperintahkan kedua orang tuanya.Kepatuhan ini bahkan tetap dibawanya sampai ahir hayat.

Gus Maksum kecil sangat cerdas,sejak dini ia sudah dikenalkan dengan ilmu agama,ia bersama ketiga kakak perempuannya dididik langsung oleh Kiai Jauhari dengan pengawasan sangat ketat,setiap jam 01.00 dini hari,Mereka di bangunkan mengambil air wudlu dan shalat malam,kemudian dilanjutkan mengkaji pelajaran.Hal ini berlangsung hingga Gus Maksum kecil pindah kepesantren kakeknya Lirboyo.
Pendidikan formalnya dimulai di sekolah dasar di Kanigoro dan kemudian melanjutkan kejenjang sekolah lanjutan tingkat pertama di pondok pesantren Lirboyo.Dalam membaca Al-Qur’an beliau dibimbing langsung oleh kakeknya KH.Abdul Karim dan Nyai Hj.Khadijah Karim,hingga tak heran ia dikenal sangat fasih dalam melafalkan Ayat-ayat suci Al-Qur’an.


Selama menetap di Lirboyo,Beliau banyak menimba ilmu Agama kepada beberapa kiai di Kediri dan sekitarnya seperti Kyai Jamaludin Batokan,Kyai Jufri,Mbah JIPANG, jipang akronim dari ngaji gampang,nama aslinya adalah Kyai Muhammad Batokan.
Jiwa pesantren sangat melekat pada diri Gus Maksum diantaranya adalah kesederhanaan,kesopan santunan,kepedulian social,dan kepatuhan kepada orang tua dan guru.jiwa pesantren itulah yang membentuk kepribadiannya sejak kecil hingga tua.Kesalehan pribadi dan sosialnya itu hasil dari pendidikan pesantren yang di enyamnya.

Gemar silat sejak kecil
Pertama mengenal silat dari belajar dari seorang pesilat,pengembara dari rengas dengklok,kerawang Jawa Barat (aliran cikaret,cikalong) bernama A.Fathoni metode yang diajarkan setahap demi setahap kemudian dikembangkan secara otodidak ilmu silat yang dipelajari diperdalam sedikit demi sedikit sehingga menjadi permainan silat yang sangat atraktif dan menarik.


Selanjutnya Gus Maksum mengembara dari satu guru silat keguru yang lainnya tanpa meninggalkan mengaji dan sekolah.
Diawali dari guru silat disekitar Kediri,guru silatnya diantaranya,Kyai Kasidak (tinggal antara Kediri Blitar) H.Munawar Jabang Kediri,Bapak Muhajir Mondo Kediri,H.Zaenal Kediri.

Masa Muda Gus Maksum
Masa muda adalah masa yang indah,kadang-kadang seseorang melalui masa mudanya dengan bersenang-senang,santai bahkan cendrung berfoya-foya.Tapi hal itu tidak berlaku bagi Gus Maksum,Masa muda beliau banyak dihabiskan untuk mempelajari segala yang diperlukan sebagai bekal dihari tua,Mengaji,Sekolah,riadlah,belajar silat dan olah kanuragan adalah rutinitas masa mudanya.Beliau sering member nasehat “ TIDAK ADA KAMUS UNTUK BERFOYA-FOYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN,PEMUDA YANG MENGHABISKAN WAKTUNYA HANYA DENGAN KESENANGAN TEMPORAL BELAKA ADALAH PEMALAS YANG MISKIN IDENTITAS,KERING KREATIVITAS DAN HAMPA MILITANSI,TYPE MANUSIA YANG KEMANA ANGIN BERHEMBUS KESANA IA REBAH DAN TERJATUH” Oleh karena itu hari hari Gus Maksum selalu diisi denagn belajar dan belajar.Tidak ada waktu kosong untuk berleha-leha,seluruh waktunya digunakan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Dalam olah batin dan kanuragan,beliau mempelajari dengan mengembara dari satu guru keguru yang lainya seperti halnya dengan silat,Beberapa Guru yang pernah disinggahi antara lain,Kiai Mansur Kali Pucung Blitar ( yang masih termasuk kakeknya dari jalur bapak ) selanjutnya Kiai Ahmad Kemuning Kediri,Kiai Ibrahim Banjar melati Kediri,Habib Jufri Mrican Kediri,dan Habib Baharun Mrican Kediri.

Guru beliau yang paling berpengaruh adalah Kyai Mahrus Ali dan Kyai Ya’kub (Lirboyo) kedua orang ini sangat terkenal memiliki kemampuan silat dan ilmu kanuragan yang mumpuni dan banyak memiliki ilmu karomah warisan wali songo.
Merasa belum puas dengan ilmu yang diperolehnya,Gus Maksum kembali mengembara kebeberapa pelosok nusantara diantaranya ke daerah Jawa Barat dan akhirnya sampailah ke Cirebon tepatnya ke Buntet Pesantren,disana beliau berguru langsung kepada kyai Ilyas dan Kyai Busro dan beberapa kyai buntet yang lainya yang masih keturunan Kyai Abbas Cirebon.
( baca posting KH.Abbas Cirebon )

Simbol Pagar Nusa


Simbol Pencak silat NU Pagar Nusa berupa gambar pita bertulisan Laa Ghaaliba Illaa Billah yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut :
  • Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan negara yang berpancasila.
  • Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambing dari tiga pola utama yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.
  • Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan symbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi.
  • Gambar cabang / trisula terletak di tengah bola dunia bagian atas tepat dibawah bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Pagar Nusa memasukkan symbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia.
  • Bola dunia tepat di tengah merupakan cirri khas dari organisasi underbrow Nahdlatul Ulama yang symbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. Ridwan Abdullah berdasar istikharahnya.
  • Pita melingkupi bumi dengan tulisan Laa Ghaaliba Illaa Billah yang berarti tidak ada yang menang (mengalahkan) kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi Laa Ghaaliba Illallah kemudian oleh KH. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang.
  • Warna Hijau dan Putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil (fisik) maupun immaterial (non fisik) dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau. Warna putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat. Warna hijau merupakan warna pakaian ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia.

Salam Pagar Nusa

Inilah Salam Pagar Nusa yang baru........

Materi Pagar Nusa


Materi Pencak Silat Pagar Nusa Baku disusun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode modern.
Penyusunan jurus baku, baik fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap, memakan waktu bertahun - tahun dan sampai kini masih dilakukan penggalian - penggalian untuk paket selanjutnya.
Materi baku telah dilengkapi Buku Panduan bergambar, Kaset, dan VCD, dapat dibeli di bagian perlengkapan pusat. FISIK BAKU
Gerak Dasar
Paket Kanak - kanak ( setingkat TK )
Paket I A & B ( setingkat SD )
Paket II A & B ( setingkat SMP )
Paket III A & B ( setingkat SMU )
Paket Beladiri ( setingkat perguruan tinggi )
Pencapaian jurus fisik baku menjadi tolak ukur tingkatan sebagai jenjang latihan. Warna Dasar Badge pada sabuk tingkatan menyesuaikan dengan penjenjangan tersebut.
Pendalaman = Seni Festival, Lomba, dll.
= Beladiri Terapan, Keamanan, dll.
= Olahraga Pertandingan, Senam Massal, dll.
= Kesehatan Pijat, Pernafasan, Obat, dll.
= Dan Lain - Lain.
NON FISIK BAKU:
Ijazah
Jurus Asma’ul Husna
Jurus Taqorrub
Pendalaman = Pengisian Badan Langsung / Instan
Pengisian Bertahap Sesuai Jurus
Pengisian Barang
Pengobatan Non Fisik
Atraksi
Do’a
dll.
MANFAAT:
Bergabung dengan Pagar Nusa bermanfaat, baik sosio kultural, edukatif maupun personal.

Senin, 10 Desember 2012

Sejarah Singkat Pagar Nusa


Tradisi silat pesantren

Dilingkungan Pesantren NU,terdapat banyak aliran silat baik aliran silat jawa timur,jawa barat,jawa tengah,Banten,silat betawi,silek minang,silat Mandar,Silat Mataram,dan lain lain,oleh karena itulah untuk menyatukan semua aliran silat tersebut di bentuklah pagar nusa.sebagai wadah perkumpulan pencak silat yang masih dalam naungan NU.Wadah ini tetap membuka keragaman  dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri.artinya walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara.

Peran besar Gus Maksum

Sebenarnya di kalangan NU banyak sekali Pendekar Silat,Kyai atau ajeungan yang memiliki ilmu kanuragan,namun nama Gus Maksum tidak bisa di pisahkan dari sejarah Pencak Silat Pagar Nusa.Kecintaan silat dan rasa keprihatinan Gus Maksum bahwa banyak sekali aliran silat yang ada di lingkungan  NU tapi belum punya wadah yang mengikat sehingga menjadi keluarga yang bersama sama mengembangkan serta mempertahankan tradisi silat yang turun temurun dari Wali songo mengalir ke tokoh tokoh pesantren
Hal inilah yang menginpirasi beliau mendirikan sebuah perguruan silat,ide pendirian silat ini rencananya diberi nama GASMI (Gabungan Aksi Silat Muslimin Indonesia) pada tahun 1965 walaupun belum resmi berdiri,beliau sudah mulai melakukan pelatihan silat.pada waktu itu pelatihan diadakan di komplek pesantren Lirboyo Kediri,selain bertujuan mengembangkan budaya silat di pesantren juga salah satu counter atas LEKRA ( lembaga kesenian rakyat ) lembaga di bawah naungan partai komunis indonesia PKI.Sebab LEKRA adalah otak dibalik aksi provokatif,sabotase,teror dan lain lain.Menghadapi aksi LEKRA ini,beliau mengatakan “Ada aksi ada Reaksi” artinya LEKRA beraksi GASMI bereaksi,Amar ma’ruf nahi mungkar selalu ditegakan.
Karena kesibukan beliau mengabdi pada umat,ngurusin santri dan perjuangan melawan aksi aksi PKI baru setelah sintuasi mulai kondusif pada tanggal 14 januari 1970 GASMI secara resmi didirikan dikediaman beliau,dihadiri para pendekar se eks-karisidenan Kediri dan Ponorogo.
GASMI inilah yang menginspirasi Gus Maksum untuk menyatukan silat yang ada di NU.dimulai dengan merangkul perguruan silat tradisional lokal seperti Jiwa Suci milik pesantren Al maruf bandar lor kediri,PORTUGAL silat tradisional Blitar,Asta Dahana perguruan silat Kediri.dan beberapa perguruan silat lokal lainnya.

Pertemuan awal para pendekar PAGAR NUSA

Akhirnya dengan usaha dan pendekatan yang intensif kepada para pendekar dan Kyai pimpinan pondok pesantren , tokoh silat dan tokoh masyarakat membuahkan hasil berupa kesepakatan untuk mengadakan pertemuan pertama pada tahun 1986 di Tebu Ireng Jombang Jawa Timur.Di hadiri ulama sepuh dan kaum pendekar.Di antara kyai sepuh itu adalah KH.Syansuri Badawi.                     
Pertemuan bersejarah ini dihadiri beberapa pendekar antara lain,Gus Maksum sendiri,KH.Abdurahman Ustman Jombang,KH.muhajir Kediri,H.Atoillah Surabaya,Drs.Lamro Ponorogo,Timbul Jaya SH pendekar Lumajang dan beberapa pendekar lainnya,tokoh tokoh inilah yang berada dibalik berdirinya pagar nusa.
Pertemuan pertama ini menghasilkan kesepakatan yang sangat penting yaitu :
  • 1.Adanya Fatwa Ulama KH.Syansuri Badawi bahwa,”Mempelajari Silat Hukumnya boleh dipelajari dengan tujuan perjuangan.
  • 2.Di sepakati dibentuknya suatu ikatan bersama untuk mempersatukan berbagai aliran silat dibawah naungan NU.

Pertemuan Bersejarah ke 2 Pagar Nusa

Selanjutnya pada Tahun 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan,Genggong,Kraksaan,Probolinggo.Di hadiri pendekar silat NU seluruh Nusantara ,Munas itu mengangkat Langsung KH.M.Abdullah Maksum Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar Nusa,dan Prof.Dr.H.Suharbillah sebagai ketua Harian SekJen.H.Kuncoro ( H.Masyhur )

Sikap Jati diri Pagar Nusa

Jati diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri (baca posting Jati diri NU ) yaitu Persaudaraan antar Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat,di Pagar Nusa makanya di kenal dengan istilah “Bhineka Tunggal Ika” biarpun berbeda tapi tetap satu juga” berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan pagar nusa.
Pandangan Pagar Nusa pada aliran perguruan lain senatiasa menganggap saudara,sahabat,bahkan keluarga karena langsung atau tidak langsung semua aliran silat terutama di Nusantara masih punya pertalian ikatan yang sama,apalagi jika kita menapak tilas sejarah kerajaan di Nusantara kemudian ke Abad 14 adanya penyebar islam Wali songo yang banyak mengajarkan tuntunan hidup dengan jalan damai diantaranya melalui seni silat,jelas banyak pendekar  di Nusantara adalah murid Wali Songo.
Kini saatnya Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Menjadi wadah Ikatan Para Pendekar,Jawara,Pesilat dari berbagai aliran di bawah naungan NU.Amin