Selasa, 11 Desember 2012

Simbol Pagar Nusa


Simbol Pencak silat NU Pagar Nusa berupa gambar pita bertulisan Laa Ghaaliba Illaa Billah yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut :
  • Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan negara yang berpancasila.
  • Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambing dari tiga pola utama yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.
  • Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan symbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi.
  • Gambar cabang / trisula terletak di tengah bola dunia bagian atas tepat dibawah bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Pagar Nusa memasukkan symbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia.
  • Bola dunia tepat di tengah merupakan cirri khas dari organisasi underbrow Nahdlatul Ulama yang symbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. Ridwan Abdullah berdasar istikharahnya.
  • Pita melingkupi bumi dengan tulisan Laa Ghaaliba Illaa Billah yang berarti tidak ada yang menang (mengalahkan) kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi Laa Ghaaliba Illallah kemudian oleh KH. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang.
  • Warna Hijau dan Putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil (fisik) maupun immaterial (non fisik) dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau. Warna putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat. Warna hijau merupakan warna pakaian ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia.

1 komentar: